Ilmututor.com
Wednesday, July 21, 2021
Friday, June 5, 2015
VMWare VMotion® dan VSAN
A. Pengertian vMotion®
VMWare vCenter adalah sebuah Server yang berfungsi untuk mengontrol, me-manage, serta melakukan berbagai konfigurasi pada sejumlah Host vSphere Server maupun VM serta kolaborasi untuk vMotion serta sejumlah fitur enterprise lainnya. Jika punya 5 buah Host vSphere Server, maka pastinya untuk me-remote kelima vSphere tersebut kita harus membuka 5 vSphere Client.
Jika kita mengunakan vCenter, maka kita tidak perlu lagi membuka 5 vSphere Client untuk me-remote kelima vSphere Server tersebut. Cukup kita me-remote ke vCenter dan selanjutnya kita dapat me-remote kelima vSphere Server tersebut via vCenter ini.
VMware® vMotion® merupakan salah satu fitur VMware vCenter Server™ yang memungkinkan perpindahan virtual machine yang sedang berjalan dari suatu host yang telah diinstalasikan VMware ESXi™ ke host lainnya yang telah diinstalasikan VMware ESXi™, tanpa adanya downtime
dari virtual machine tersebut. vMotion memungkinkan keseluruhan kondisi dari virtual machine
yang sedang berjalan berada pada proses enkapsulasi pada memory dan tersimpan berupa sekumpulan file pada storage. Untuk kondisi tersebut, vMotion memerlukan setidaknya sebuah jaringan bertipe Gigabit Ethernet yang dikhususkan untuk fitur tersebut dalam rangka perpindahan memory dari satu host ESXi ke host ESXi yang lainnya. Sekumpulan file virtual machine yang tersimpan pada storage untuk vMotion, tidak memerlukan perpindahan karena antara host sumber dan host tujuan dapat mengakses storage yang berisi sekumpulan file virtual machine tersebut. Perpindahan virtual machine mengelola perubahan nama host, alamat IP dan alamat Media Access Control (MAC). Dengan adanya vMotion tersebut, memungkinkan tingkat layanan yang lebih tinggi dan perpindahan virtual machine dari suatu host ke host yang lain, dalam rangka :
Φ Penggunaan hardware yang lebih efisien.
Φ Dapat mengakomodasi downtime server yang ditujukan untuk maintenance suatu hardware server host.
Φ Pendistribusian beban kerja virtual machine antar berbagai macam host yang telah diinstalasikan ESXi.
B. Mekanisme Kerja vMotion
Proses perindahan secara on-the-fly suatu virtual machine dari suatu host ke host yang lain, dapat dimungkinkan berkat adanya dukungan dari 3 teknologi berikut ini, diantaranya adalah :
1. Keseluruhan kondisi virtual machine dalam keadaan ter-enkapsulasi melalui sekumpulan files yang terletak pada media storage yang digunakan bersama-sama seperti : media Fibre Channel, iSCSI Storage Area Network (SAN) atau Network Attached Storage (NAS). VMware™ vStorage® VMFS dapat mengakomodasi keperluan instalasi VMware™ ESX® pada beberapa host dalam mengakses file-file virtual machine secara bersamaan.
2. Memory aktif dan kondisi eksekusi yang tepat untuk setiap virtual machine dapat mempercepat proses migrasi virtual machine pada host asal yang telah diinstalasikan ESX ke host tujuan yang telah
diinstalasikan ESX. vMotion® menjaga pada waktu transfer prosesnya tidak terlihat oleh pengguna dengan mekanisme penjagaan lintasan migrasi pada memory dalam bentuk bitmap. Pada saat keseluruhan memory dan kondisi sistem dimigrasikan ke host tujuan, maka vMotion® menahan virtual machine asal, melakukan penduplikasian bitmap ke host tujuan dan memulai kembali keadaan sistem virtual machine pada host tujuan. Keseluruhan proses tersebut membutuhkan waktu kurang dari 2 detik pada jaringan Gigabit Ethernet.
3. Jaringan yang digunakan oleh virtual machine juga divirtualisasi oleh host yang telah diinstalasikan ESX.
Hal ini diperlukan untuk menjaga kondisi pada saat setelah migrasi, bahwa identitas jaringan virtual machine dan koneksi jaringan sudah ditetapkan serta dialokasikan sebelumnya. vMotion® mengelola virtual MAC address sebagai bagian dari proses migrasi tersebut. Pada saat host tujuan teraktivasi, maka vMotion® melakukan proses ping terhadap router jaringan untuk memastikan koneksi telah siap sebagai lokasi fisik virtual machine yang baru untuk virtual MAC address. Hal tersebut untuk menghasilkan keadaan zero downtime dan tidak terdapat gangguan terhadap pengguna.
Sedangkan tahapan dan proses perpindahan virtual machine dapat dijelaskan melalui proses sebagai berikut :
1. Proses migrasi dengan fitur vMotion diawali dengan modul Migrate Virtual Machine. Pada contoh ini, host asal (Source) dan host tujuan (Destination) sama-sama memiliki akses terhadap media storage yang menyimpan file-file virtual machine.
2. Kondisi memory virtual machine yang akan dimigrasikan diduplikasi melalui jaringan vMotion® dari host asal ke host tujuan. Sementara itu para pengguna masih dapat mengakses virtual machine tersebut dan melakukan update halaman pada memory. Daftar halaman yang termodifikasi tersimpan pada bitmap memory pada host asal.
3. Setelah memory dari virtual machine diduplikasikan dari host asal ke host tujuan, kondisi virtual machine tidak berubah dan tidak terdapat aktivitas tambahan yang terjadi pada virtual machine. Selama waktu tidak berubah tersebut, vMotion® melakukan transfer kondisi virtual machine dan
bitmap memory ke host tujuan.
4. Setelah kondisi virtual machine tidak berubah pada host asal, virtual machine segera dilakukan inisialisasi dan memulai berjalan pada host tujuan. Sebagai tambahan, permintaan Reverse Address Resolution Protocol (RARP) menginformasikan sub jaringan bahwa MAC address dari virtual machine saat ini dalam keadaan menyala pada port yang baru pada switch jaringan.
5. Saat ini pengguna dapat mengakses virtual machine pada host tujuan setelah berpindah dari host
C. Pengertian Virtual SAN
VMware Virtual SAN adalah software untuk penyimpanan di Vmware Vsphere. VMWare virtual SAN mampu menyediakan tingkatan baru storage hypervisor–convergensy. Mengabstraksikan dan mengumpulkan disk magnetik internal dan perangkat flash dari server x86 (32 bit) yang menjadi standar industri untuk menghasilkan datastore bersama berkinerja tinggi dan tangguh untuk mesin
virtual (VM). Berdasarkan pengukuran internal, Virtual SAN memiliki 2 juta input / output operations for second (IOPS) untuk read – only workload pada 32 node cluster dan 640.000 IOPS untuk mixed workload cluster pada 32 node cluster. Vmware Virtual SAN adalah solusi storage sangat sederhana yang optimal untuk lngkungan virtual yang membawa pendekatan aplikasi – sentris untuk managemen storage.
VMWare Virtual SAN menyederhanakan penyediaan dan manajemen storage serta mengurangi biaya kepemilikian (TCO) yang memungkin model operasional yang lebih lincah. Peranti lunak ini juga memberikan keandalan dan ketahanan dari sebuah sistem storage enterprise(memiliki banyak features), dan sangat tangguh melindungi data dalam hal kegagalan sehingga peranti-peranti ini untuk lingkungan virtual seperti virtual desktop infrastruktur (VDI). Pada peranti lunak ini juga didukung sejumlah fitur seperti hypervisor terkonvergensi. Fitur ini tertanam dalam kernel VMWare sehingga VMWare Virtual SAN menghantarkan jalur data yang lebih efisien dan untuk kinerja yang unggul dan meminimalkan penmanfaatan sumber daya mengakibatkan konsumsi kurang dari 10% sumber daya CPU. VMWare Virtual SAN menggunakan flash untuk memberikan percepatan kinerja melalui read/write caching. Perangkat lunak ini menyediakan pendekatan granular dan elastis terhadap penyediaan kinerja dan kapasitas yang memungkinkan user untuk secara linear melakukan skalabilitas cluster yang dibutuhkan dengan menambahkan sejumlah node ke sebuah cluster atau sejumlah disk ke node tersendiri. Satu VMWare Virtual SAN datastore dapat memberikan tingkat layanan yang berbeda berdasarkan kebijakan VMWare tersendiri.
Dengan Clustering server Harddisk Virtual SAN menciptakan penyimpanan data yang optimal yang di desain untuk lingkungan Virtual. Secara alternatif Vitual SAN digunakan pada arsitektur penyimpanan flash , dimana perangkat flash digunakan sebagai write catche ketika Solid Straigt Drive menyediakan persistensi dan konsistensi data dan respon yang cepat selama beberapa kali. Semua arsitektur flash mengizinkan tiering Solitstate untuk implementasi biaya murah,maksudnya untuk menulis cache dan membaca cache.Virtual SAN dapat digunakan tanpa membutuhkan
Software tambahan , ini dapat diaktifkan dengan beberapa kali klik, ini diatur dari Vsphere web client dan terintegrasi dengan Vmware Stak termasuk fitur seperti Vmotion, HA, DRS(Distributed Resource Scheduler)dan produk Vmware lainnya seperti Vmware Vsenter dan lain-lain. VM Storage servis level dikontrol melalui kebijakan VM sentrik yang bisa di set dan dimodifikasi.Virtual SAN itu mandiri , dimana dia dapat menyesuaiakan perubahan dan penyeimbangan sumber daya penyimpanan.Kebijakan ini menghasilkan penyimpanan manual menjadi otomatis dan majemen penyimpanan menjadi sederhana untuk Virtual Mesin.Berdasarkan arsitektur HyperVisor – Conferged yang terpasang di dalam Vsphere kernel Virtual SAN membuat penempatan data dan input output menjadi optimal. Karena arsitektur nya langsung terletak di datapath input output yang bisa mengirimkan level kinerja tertinggi tanpa tambahan overhead ke CPU,dibandingkan dengan penyimpanan virtual lainya yang berjalan terpisah diatas HyperVisor Virtual SAN memiliki arsitektur distribusi yang mengiinkan untuk elastis, non –distruptrive scaling.Kapasitas dan kinerja dapat diukur dalam satu waktu dengan menambah host baru ke cluster atau kapasitas dan kinerja bisa diukur secara mandiri dengan menambah drive baru ke host yang tersedia.Model ini menyediakan pengukuran linear dan granular sepanjang waktu.
D. Cara Kerja Virtual SAN
Sebagai gambaran tingkat tinggi, VMware VSAN memanfaatkan penyimpanan lokal masing-masing host dan menggabungkannya ke dalam datastore tunggal, yang dibagi antara semua host di cluster. Semua HDD disajikan secara individual untuk host. Jadi, Anda perlu controller yang mendukung JBOD atau passthrough, sehingga ESXi dapat melihat setiap disk individu.Disk SSD dalam setiap kelompok disk tidak digunakan untuk kapasitas, tapi digunakan untuk Cache. 70% untuk read cache dan 30% untuk write cache. Semua write pergi ke SSD pertama. VSAN tidak memanfaatkan RAID, melainkan, memanfaatkan RAIN (Redundant Array of Independent Nodes). Dengan menggunakan variabel didefinisikan dalam profil penyimpanan kita, kita dapat menetapkan setiap VM untuk menahan 1 atau lebih kegagalan disk, atau 1 atau lebih kegagalan host, memastikan redundansi dan uptime. Profil penyimpanan juga akan memungkinkan kita untuk menentukan jumlah HDD yang akan diletakkan di VM. Dengan striping VM melalui multiple HDDs, kita dapat meningkatkan kinerja untuk data yang saat ini tidak berada dalam read cache.
E. Kelebihan Virtual SAN
Kelebihan dari Virtual SAN adalah :
1. Radically Simple Storage Management. Manajemen kebijakan berbasis arus penyediaan penyimpanan dan administrasi yang sedang berlangsung, secara otomatis menjaga ditentukan kapasitas penyimpanan, kinerja dan ketersediaan tingkat untuk setiap mesin virtual
2. Self – Tuning Storage and Dynamic Load Balancing. Mempertahankan kapasitas penyimpanan, kinerja dan ketersediaan tingkat tertentu untuk masing-masing mesin virtual individu secara otomatis.
3. Two – Clicks Storage Provisioning. Virtual SAN memungkinkan Anda dengan cepat penyediaan bersama penyimpanan langsung dari VMware vCenter ™ selama pembuatan mesin virtual, secara otomatis menggabungkan disk server dalam cluster.
4. Seamless Integration with Vmware vSphere and vCenter. Virtual SAN terintegrasi dengan semua fitur vCenter, dan memungkinkan manajemen penyimpanan langsung vCenter dengan kemudahan yang sama seperti menghitung.
5. High Performance with SSD Caching. Dibangun ke dalam kernel vSphere untuk latency terendah, Virtual SAN menggunakan read / write SSD caching di setiap host dan menyediakan penempatan data yang cerdas dalam cluster.
6. Resiliency Against Multiple hardware Failures. Mendapatkan kemampuan untuk mentolerir beberapa kegagalan disk dan node, ditambah efisien, hemat waktu istirahat-ganti pendekatan pemeliharaan perangkat keras.
7. Dynamic Scalling of Performance and Capacity. Skala pada permintaan dengan menambahkan host dengan cepat atau panas-menambah disk untuk node server yang ada
8. Reduced CapEx via Server Disks. Leverage inexpensive server disks for shared storage, avoiding the capital expense of specialized hardware.
9. High Performance, Lower TCO. Mengotomatisasi dan mengkonsolidasikan storage untuk mendapatkan kinerja yang sama atau lebih baik dengan arsitektur converged efisien, menghasilkan penghematan yang signifikan dalam kekuasaan, ruang dan pendinginan biaya.
VMWare vCenter adalah sebuah Server yang berfungsi untuk mengontrol, me-manage, serta melakukan berbagai konfigurasi pada sejumlah Host vSphere Server maupun VM serta kolaborasi untuk vMotion serta sejumlah fitur enterprise lainnya. Jika punya 5 buah Host vSphere Server, maka pastinya untuk me-remote kelima vSphere tersebut kita harus membuka 5 vSphere Client.
Jika kita mengunakan vCenter, maka kita tidak perlu lagi membuka 5 vSphere Client untuk me-remote kelima vSphere Server tersebut. Cukup kita me-remote ke vCenter dan selanjutnya kita dapat me-remote kelima vSphere Server tersebut via vCenter ini.
VMware® vMotion® merupakan salah satu fitur VMware vCenter Server™ yang memungkinkan perpindahan virtual machine yang sedang berjalan dari suatu host yang telah diinstalasikan VMware ESXi™ ke host lainnya yang telah diinstalasikan VMware ESXi™, tanpa adanya downtime
dari virtual machine tersebut. vMotion memungkinkan keseluruhan kondisi dari virtual machine
yang sedang berjalan berada pada proses enkapsulasi pada memory dan tersimpan berupa sekumpulan file pada storage. Untuk kondisi tersebut, vMotion memerlukan setidaknya sebuah jaringan bertipe Gigabit Ethernet yang dikhususkan untuk fitur tersebut dalam rangka perpindahan memory dari satu host ESXi ke host ESXi yang lainnya. Sekumpulan file virtual machine yang tersimpan pada storage untuk vMotion, tidak memerlukan perpindahan karena antara host sumber dan host tujuan dapat mengakses storage yang berisi sekumpulan file virtual machine tersebut. Perpindahan virtual machine mengelola perubahan nama host, alamat IP dan alamat Media Access Control (MAC). Dengan adanya vMotion tersebut, memungkinkan tingkat layanan yang lebih tinggi dan perpindahan virtual machine dari suatu host ke host yang lain, dalam rangka :
Φ Penggunaan hardware yang lebih efisien.
Φ Dapat mengakomodasi downtime server yang ditujukan untuk maintenance suatu hardware server host.
Φ Pendistribusian beban kerja virtual machine antar berbagai macam host yang telah diinstalasikan ESXi.
B. Mekanisme Kerja vMotion
Proses perindahan secara on-the-fly suatu virtual machine dari suatu host ke host yang lain, dapat dimungkinkan berkat adanya dukungan dari 3 teknologi berikut ini, diantaranya adalah :
1. Keseluruhan kondisi virtual machine dalam keadaan ter-enkapsulasi melalui sekumpulan files yang terletak pada media storage yang digunakan bersama-sama seperti : media Fibre Channel, iSCSI Storage Area Network (SAN) atau Network Attached Storage (NAS). VMware™ vStorage® VMFS dapat mengakomodasi keperluan instalasi VMware™ ESX® pada beberapa host dalam mengakses file-file virtual machine secara bersamaan.
2. Memory aktif dan kondisi eksekusi yang tepat untuk setiap virtual machine dapat mempercepat proses migrasi virtual machine pada host asal yang telah diinstalasikan ESX ke host tujuan yang telah
diinstalasikan ESX. vMotion® menjaga pada waktu transfer prosesnya tidak terlihat oleh pengguna dengan mekanisme penjagaan lintasan migrasi pada memory dalam bentuk bitmap. Pada saat keseluruhan memory dan kondisi sistem dimigrasikan ke host tujuan, maka vMotion® menahan virtual machine asal, melakukan penduplikasian bitmap ke host tujuan dan memulai kembali keadaan sistem virtual machine pada host tujuan. Keseluruhan proses tersebut membutuhkan waktu kurang dari 2 detik pada jaringan Gigabit Ethernet.
3. Jaringan yang digunakan oleh virtual machine juga divirtualisasi oleh host yang telah diinstalasikan ESX.
Hal ini diperlukan untuk menjaga kondisi pada saat setelah migrasi, bahwa identitas jaringan virtual machine dan koneksi jaringan sudah ditetapkan serta dialokasikan sebelumnya. vMotion® mengelola virtual MAC address sebagai bagian dari proses migrasi tersebut. Pada saat host tujuan teraktivasi, maka vMotion® melakukan proses ping terhadap router jaringan untuk memastikan koneksi telah siap sebagai lokasi fisik virtual machine yang baru untuk virtual MAC address. Hal tersebut untuk menghasilkan keadaan zero downtime dan tidak terdapat gangguan terhadap pengguna.
Sedangkan tahapan dan proses perpindahan virtual machine dapat dijelaskan melalui proses sebagai berikut :
1. Proses migrasi dengan fitur vMotion diawali dengan modul Migrate Virtual Machine. Pada contoh ini, host asal (Source) dan host tujuan (Destination) sama-sama memiliki akses terhadap media storage yang menyimpan file-file virtual machine.
2. Kondisi memory virtual machine yang akan dimigrasikan diduplikasi melalui jaringan vMotion® dari host asal ke host tujuan. Sementara itu para pengguna masih dapat mengakses virtual machine tersebut dan melakukan update halaman pada memory. Daftar halaman yang termodifikasi tersimpan pada bitmap memory pada host asal.
3. Setelah memory dari virtual machine diduplikasikan dari host asal ke host tujuan, kondisi virtual machine tidak berubah dan tidak terdapat aktivitas tambahan yang terjadi pada virtual machine. Selama waktu tidak berubah tersebut, vMotion® melakukan transfer kondisi virtual machine dan
bitmap memory ke host tujuan.
4. Setelah kondisi virtual machine tidak berubah pada host asal, virtual machine segera dilakukan inisialisasi dan memulai berjalan pada host tujuan. Sebagai tambahan, permintaan Reverse Address Resolution Protocol (RARP) menginformasikan sub jaringan bahwa MAC address dari virtual machine saat ini dalam keadaan menyala pada port yang baru pada switch jaringan.
5. Saat ini pengguna dapat mengakses virtual machine pada host tujuan setelah berpindah dari host
C. Pengertian Virtual SAN
VMware Virtual SAN adalah software untuk penyimpanan di Vmware Vsphere. VMWare virtual SAN mampu menyediakan tingkatan baru storage hypervisor–convergensy. Mengabstraksikan dan mengumpulkan disk magnetik internal dan perangkat flash dari server x86 (32 bit) yang menjadi standar industri untuk menghasilkan datastore bersama berkinerja tinggi dan tangguh untuk mesin
virtual (VM). Berdasarkan pengukuran internal, Virtual SAN memiliki 2 juta input / output operations for second (IOPS) untuk read – only workload pada 32 node cluster dan 640.000 IOPS untuk mixed workload cluster pada 32 node cluster. Vmware Virtual SAN adalah solusi storage sangat sederhana yang optimal untuk lngkungan virtual yang membawa pendekatan aplikasi – sentris untuk managemen storage.
VMWare Virtual SAN menyederhanakan penyediaan dan manajemen storage serta mengurangi biaya kepemilikian (TCO) yang memungkin model operasional yang lebih lincah. Peranti lunak ini juga memberikan keandalan dan ketahanan dari sebuah sistem storage enterprise(memiliki banyak features), dan sangat tangguh melindungi data dalam hal kegagalan sehingga peranti-peranti ini untuk lingkungan virtual seperti virtual desktop infrastruktur (VDI). Pada peranti lunak ini juga didukung sejumlah fitur seperti hypervisor terkonvergensi. Fitur ini tertanam dalam kernel VMWare sehingga VMWare Virtual SAN menghantarkan jalur data yang lebih efisien dan untuk kinerja yang unggul dan meminimalkan penmanfaatan sumber daya mengakibatkan konsumsi kurang dari 10% sumber daya CPU. VMWare Virtual SAN menggunakan flash untuk memberikan percepatan kinerja melalui read/write caching. Perangkat lunak ini menyediakan pendekatan granular dan elastis terhadap penyediaan kinerja dan kapasitas yang memungkinkan user untuk secara linear melakukan skalabilitas cluster yang dibutuhkan dengan menambahkan sejumlah node ke sebuah cluster atau sejumlah disk ke node tersendiri. Satu VMWare Virtual SAN datastore dapat memberikan tingkat layanan yang berbeda berdasarkan kebijakan VMWare tersendiri.
Dengan Clustering server Harddisk Virtual SAN menciptakan penyimpanan data yang optimal yang di desain untuk lingkungan Virtual. Secara alternatif Vitual SAN digunakan pada arsitektur penyimpanan flash , dimana perangkat flash digunakan sebagai write catche ketika Solid Straigt Drive menyediakan persistensi dan konsistensi data dan respon yang cepat selama beberapa kali. Semua arsitektur flash mengizinkan tiering Solitstate untuk implementasi biaya murah,maksudnya untuk menulis cache dan membaca cache.Virtual SAN dapat digunakan tanpa membutuhkan
Software tambahan , ini dapat diaktifkan dengan beberapa kali klik, ini diatur dari Vsphere web client dan terintegrasi dengan Vmware Stak termasuk fitur seperti Vmotion, HA, DRS(Distributed Resource Scheduler)dan produk Vmware lainnya seperti Vmware Vsenter dan lain-lain. VM Storage servis level dikontrol melalui kebijakan VM sentrik yang bisa di set dan dimodifikasi.Virtual SAN itu mandiri , dimana dia dapat menyesuaiakan perubahan dan penyeimbangan sumber daya penyimpanan.Kebijakan ini menghasilkan penyimpanan manual menjadi otomatis dan majemen penyimpanan menjadi sederhana untuk Virtual Mesin.Berdasarkan arsitektur HyperVisor – Conferged yang terpasang di dalam Vsphere kernel Virtual SAN membuat penempatan data dan input output menjadi optimal. Karena arsitektur nya langsung terletak di datapath input output yang bisa mengirimkan level kinerja tertinggi tanpa tambahan overhead ke CPU,dibandingkan dengan penyimpanan virtual lainya yang berjalan terpisah diatas HyperVisor Virtual SAN memiliki arsitektur distribusi yang mengiinkan untuk elastis, non –distruptrive scaling.Kapasitas dan kinerja dapat diukur dalam satu waktu dengan menambah host baru ke cluster atau kapasitas dan kinerja bisa diukur secara mandiri dengan menambah drive baru ke host yang tersedia.Model ini menyediakan pengukuran linear dan granular sepanjang waktu.
D. Cara Kerja Virtual SAN
Sebagai gambaran tingkat tinggi, VMware VSAN memanfaatkan penyimpanan lokal masing-masing host dan menggabungkannya ke dalam datastore tunggal, yang dibagi antara semua host di cluster. Semua HDD disajikan secara individual untuk host. Jadi, Anda perlu controller yang mendukung JBOD atau passthrough, sehingga ESXi dapat melihat setiap disk individu.Disk SSD dalam setiap kelompok disk tidak digunakan untuk kapasitas, tapi digunakan untuk Cache. 70% untuk read cache dan 30% untuk write cache. Semua write pergi ke SSD pertama. VSAN tidak memanfaatkan RAID, melainkan, memanfaatkan RAIN (Redundant Array of Independent Nodes). Dengan menggunakan variabel didefinisikan dalam profil penyimpanan kita, kita dapat menetapkan setiap VM untuk menahan 1 atau lebih kegagalan disk, atau 1 atau lebih kegagalan host, memastikan redundansi dan uptime. Profil penyimpanan juga akan memungkinkan kita untuk menentukan jumlah HDD yang akan diletakkan di VM. Dengan striping VM melalui multiple HDDs, kita dapat meningkatkan kinerja untuk data yang saat ini tidak berada dalam read cache.
E. Kelebihan Virtual SAN
Kelebihan dari Virtual SAN adalah :
1. Radically Simple Storage Management. Manajemen kebijakan berbasis arus penyediaan penyimpanan dan administrasi yang sedang berlangsung, secara otomatis menjaga ditentukan kapasitas penyimpanan, kinerja dan ketersediaan tingkat untuk setiap mesin virtual
2. Self – Tuning Storage and Dynamic Load Balancing. Mempertahankan kapasitas penyimpanan, kinerja dan ketersediaan tingkat tertentu untuk masing-masing mesin virtual individu secara otomatis.
3. Two – Clicks Storage Provisioning. Virtual SAN memungkinkan Anda dengan cepat penyediaan bersama penyimpanan langsung dari VMware vCenter ™ selama pembuatan mesin virtual, secara otomatis menggabungkan disk server dalam cluster.
4. Seamless Integration with Vmware vSphere and vCenter. Virtual SAN terintegrasi dengan semua fitur vCenter, dan memungkinkan manajemen penyimpanan langsung vCenter dengan kemudahan yang sama seperti menghitung.
5. High Performance with SSD Caching. Dibangun ke dalam kernel vSphere untuk latency terendah, Virtual SAN menggunakan read / write SSD caching di setiap host dan menyediakan penempatan data yang cerdas dalam cluster.
6. Resiliency Against Multiple hardware Failures. Mendapatkan kemampuan untuk mentolerir beberapa kegagalan disk dan node, ditambah efisien, hemat waktu istirahat-ganti pendekatan pemeliharaan perangkat keras.
7. Dynamic Scalling of Performance and Capacity. Skala pada permintaan dengan menambahkan host dengan cepat atau panas-menambah disk untuk node server yang ada
8. Reduced CapEx via Server Disks. Leverage inexpensive server disks for shared storage, avoiding the capital expense of specialized hardware.
9. High Performance, Lower TCO. Mengotomatisasi dan mengkonsolidasikan storage untuk mendapatkan kinerja yang sama atau lebih baik dengan arsitektur converged efisien, menghasilkan penghematan yang signifikan dalam kekuasaan, ruang dan pendinginan biaya.
VIRTUALISASI STORANGE DAN NETWORK
A. VIRTUAL
MEMORI ( VIRTUAL STORAGE )
1. Pengertian Virtual
Storage
Memori
virtual adalah suatu teknik yang memisahkan antara memori logis dan memori
fisiknya. Teknik ini menyembunyikan aspek-aspek fisik memori dari pengguna
dengan menjadikan memori sebagai lokasi alamat virtual berupa byte yang tidak
terbatas dan menaruh beberapa bagian dari memori virtual yang berada di memori
logis.
Konsep
memori virtual dikemukakan pertama kali oleh John Fotheringham pada tahun 1961
dengan menggunakan dynamic storage allocation pada sistem komputer atlas di
Universitas Manchester. Sedangkan istilah memori virtual dipopulerkan oleh
Peter J. Denning yang mengambil istilah 'virtual' dari dunia optik.
Memori
merupakan suatu tempat penyimpanan utama (primary storage) yang bersifat
sementara (volatile). Ukuran memori yang terbatas menimbulkan masalah
bagaimana menempatkan program yang berukuran lebih besar dari ukuran memori
fisik dan masalah penerapan multiprogramming yang membutuhkan tempat lebih besar
di memori. Dengan pengaturan oleh sistem operasi dan didukung perangkat keras,
memori virtual dapat mengatasi masalah kebutuhan memori tersebut. Memori
virtual melakukan pemisahan dengan menaruh memori logis ke disk sekunder dan
hanya membawa halaman yang diperlukan ke memori utama.
Prinsip
dari memori virtual yang perlu diingat adalah bahwa "Kecepatan maksimum
eksekusi proses di memori virtual dapat sama, tetapi tidak pernah melampaui
kecepatan eksekusi proses yang sama di sistem yang tidak menggunakan memori
virtual.
2.
Memori
virtual dapat diimplementasikan dengan dua cara:
a. Demand paging.
Menerapkan
konsep pemberian halaman pada proses. Demand paging adalah salah satu
implementasi dari memori virtual yang paling umum digunakan. Demand paging pada
prinsipnya hampir sama dengan permintaan halaman (paging) hanya saja halaman (page) tidak
akan dibawa ke dalam memori fisik sampai ia benar-benar diperlukan.
Penanganan
Kesalahan pada Demand Paging
1) CPU
mengambil instruksi dari memori untuk dijalankan.
2) Terjadi
interupsi kesalahan halaman, maka interupsi itu menyebabkan trap pada sistem
operasi.
3) Jika
referensi alamat yang diberikan ke sistem operasi ilegal atau dengan kata lain
halaman yang ingin diakses tidak ada maka proses akan dihentikan. Jika
referensi legal maka halaman yang diinginkan diambil dari disk.
4) Halaman
yang diinginkan dibawa ke memori fisik.
5) Mengatur
ulang tabel halaman sesuai dengan kondisi yang baru. Jika tidak terdapat ruang
di memori
fisik untuk menaruh halaman yang baru maka dilakukan penggantian halaman dengan
memilih salah satu halaman.
6) Setelah
halaman yang diinginkan sudah dibawa ke memori fisik maka proses dapat diulang.
Kelebihan Demand Paging
1) Memori
virtual yang besar. Memori logis tidak lagi terbatas pada ukuran memori fisik.
Hal ini berarti bahwa besar suatu program tidak akan terbatas hanya pada ukuran
memori fisik tersedia.
2) Penggunaan
memori yang lebih efisien. Bagian program yang dibawa ke memori fisik hanyalah
bagian program yang dibutuhkan sementara bagian lain yang jarang digunakan
tidak akan dibawa.
3) Meningkatkan
derajat multiprogamming.
Derajat
multiprogramming menunjukkan banyaknya proses yang berada di memori fisik.
4)
Penggunaan I/O yang
lebih sedikit. Hal ini dapat terjadi karena permintaan halaman hanya membawa bagian yang
diperlukan dari suatu program.
b. Demand segmentation
Demand Segmentation lebih
kompleks diterapkan ukuran segmen yang bervariasi. Segmentasi adalah
sebuah bagian dari managemen memori yang mengatur pengalamatan dari memori yang
terdiri dari segmen-segmen. Keuntungan dari segmentasi adalah menyangkut
masalah pembagian penggunaan kode atau data.
Setiap
proses mempunyai tabel segmen yang digunakan
oleh dispatcher untuk menentukan tabel segmen dari perangkat keras yang mana
akan digunakan ketika proses yang bersangkutan di eksekusi oleh CPU. Segmen
akan berbagi ketika anggota dari elemen tabel segmen yang berasal dari dua
proses yang berbeda menunjuk ke lokasi fisik yang sama. Pembagian tersebut
terjadi pada level segmen, maka, informasi apa pun dapat dibagi jika
didefinisikan pada level segmen.
Kinerja
Dalam proses
demand paging, jika terjadi page fault maka diperlukan waktu yang lebih lambat
untuk mengakses memori daripada jika tidak terjadi page fault. Hal ini
dikarenakan perlu adanya penanganan
page
fault itu sendiri. Kinerja demand paging ini dapat dihitung dengan menggunakan
effective access time yang dirumuskan sebagai berikut:
effective access time = (1 – p) x ma + p
x page fault time
3.
Beberapa
keuntungan penggunaan memori virtual adalah sebagai berikut:
a. Berkurangnya
proses I/O yang dibutuhkan . Misalnya
untuk program butuh membaca dari disk dan memasukkan dalam memory setiap kali
diakses.
b. Ruang
menjadi lebih leluasa karena berkurangnya memori fisik yang digunakan. Contoh,
untuk program 10 MB tidak seluruh bagian dimasukkan dalam memori fisik.
Pesan-pesan error hanya dimasukkan jika terjadi error.
c. Meningkatnya
respon, karena menurunnya beban I/O dan memori.
d. Bertambahnya
jumlah pengguna yang dapat dilayani.
4. Macam –
macam Virtualisasi storange pada :
a. Virtual
Memory Di Windows
Pada komputer jumlah
memory yang tersedia adalah jumlah antara memory fisik/RAM dengan virtual
memory. Virtual memory adalah sebuah porsi pada hard disk yang di-set
menyerupai RAM oleh system. Virtual memory merupakan ruang penyimpanan
sementara yang digunakan untuk menjalankan program yang membutuhkan memory yang
lebih besar dari memory fisik.
Windows merekomendasikan
ukuran minimal dari vitual memory adalah 1.5 kali dari memory fisik. Jika anda
memiliki beberapa harddisk, misal hardisk pertama adalah C: dan harddisk kedua
adalah D: dan anda jarang menggunakan drive D:, anda dapat memindahkan virtual
memory ke drive D:. Memindahkan virtual memory ke harddisk yang jarang
digunakan akan sedikit meningkatkan performa.
Cara Kerja
Virtual
Memory digunakan dengan membuat suatu file khusus yang disebut swapfile atau
paging file. Virtual memory digunakan pada saat operating system kehabisan
memory, dimana o.s. akan memindahkan data yang paling terakhir diakses ke dalam
swapfile di hardisk. Hal ini mengosongkan/ membebaskan beberapa ruang kosong
pada memory untuk aplikasi yang akan digunakan selanjutnya. Operating system
akan melakukan hal ini secara terus menerus ketika data baru diisi pada ram.
b. Virtual
Memory Di Linux
Managemen Memori
di Linux
Memori managemen merupakan salah satu bagian
terpenting dalam sistem operasi. Karena adanya keterbatasan memori, diperlukan
suatu strategi dalam menangani masalah ini. Jalan keluarnya adalah dengan
menggunakan memori virtual. Dengan memori virtual, memori tampak lebih besar
daripada ukuran yang sebenarnya.
Ruang alamat
yang besar
Sistem operasi membuat memori terlihat lebih besar
daripada ukuran memori sebenarnya. Memori virtual bisa beberapa kali lebih
besar daripada memori fisiknya.
Pembagian memori
fisik yang adil
Managemen memori membuat pembagian yang adil dalam
pengalokasian memori antara proses-proses.
ü Virtual PFN
ü PFN fisik
ü informasi akses page dari page tersebut
Untuk menerjemahkan alamat virtual ke alamat fisik,
pertama-tama CPU harus menangani alamat virtual PFN dan offsetnya di virtual
page. CPU mencari tabel page proses dan mancari anggota yang sesuai degan
virtual PFN. Ini memberikan PFN fisik yang dicari. CPU kemudian mengambil PFN
fisik dan mengalikannya dengan besar page untuk mendapat alamat basis page
tersebut di dalam memori fisik. Terakhir, CPU menambahkan offset ke instruksi
atau data yang dibutuhkan. Dengan cara ini, memori virtual dapat dimap ke page
fisik dengan urutan yang teracak.
B. Virtual Network
1.
Pengertian
Virtual
network adalah jaringan komputer yang
terdiri dari jaringan virtual yang saling terhubung (virtual network link).
Virtual Network Link adalah hubungan yang terjadi tanpa koneksi fisik (kabel
atau nirkabel) antara dua perangkat komputer, tetapi diimplementasikan dengan
menggunakan metode virtualisasi jaringan.
Bentuk umum dari virtualisasi
jaringan terdiri dari 2 bagian :
a.
Protocol-based,
misalnya VLAN, VPN, dan VPLS
Sebuah
VLAN dapat dibuat dengan partisi LAN fisik menjadi beberapa LAN logis
menggunakan ID VLAN. Atau, beberapa LAN fisik dapat berfungsi sebagai LAN logis
tunggal. Jaringan dipartisi dapat pada satu router , atau beberapa VLAN dapat
di beberapa router seperti beberapa fisik LAN akan. Sebuah VLAN dapat di VPN.
Sebuah
virtual private network (VPN) terdiri dari beberapa jarak jauh titik akhir
(biasanya router, gateway VPN klien perangkat lunak) bergabung dengan semacam
terowongan melalui jaringan lain, biasanya jaringan pihak ketiga. Dua titik
akhir tersebut merupakan 'Point to Point Virtual Private Network (VPN atau
PTP). Menghubungkan lebih dari dua titik akhir dengan meletakkan di tempat mesh
terowongan menciptakan 'Multipoint VPN'.
Sebuah
VPLS (Virtual Private LAN Service) adalah jenis tertentu Multipoint VPN. VPLS
dibagi menjadi Transparan LAN Services (TLS) dan Ethernet Virtual Connection
Services. Sebuah TLS mengirimkan apa yang diterimanya, sehingga memberikan pemisahan
geografis, tetapi tidak subnetting VLAN. Sebuah EVCS menambahkan ID VLAN,
sehingga memberikan pemisahan geografis dan VLAN subnetting.
b. Virtual devices-based, seperti
jaringan yang menghubungkan mesin virtual di dalam hypervisor.
Sebuah contoh umum dari jaringan virtual yang
didasarkan pada perangkat virtual adalah jaringan di dalam hypervisor mana lalu
lintas antara server virtual yang diarahkan menggunakan switch virtual (vSwitches)
bersama dengan router virtual dan firewall virtual untuk segmentasi jaringan
dan isolasi data. Jaringan tersebut dapat menggunakan protokol non-virtual
seperti Ethernet serta protokol virtualisasi seperti protokol VLAN IEEE 802.1Q
.
2.
Konsep
VmWare Virtual Networking
Tiga penyedia sarana vmware untuk
mensinergiskan kemampuan jaringan dengan
baik dengan canggih. Kemampuan jejaring yang diberikan oleh vmware esx vmware
virtual center dan server. Dengan jaringan
virtual, kita dapat melakukan di dalam mesin virtual sama seperti kita bisa membangun mesin
yang rumit dan fisik dalam jaringan pelayanan
di
berbagai seluruh dunia, produksi dan
pengembangan deployments untuk digunakan atau tujuan. Tombol pada mesin
sehingga virtual host server
yang sama dengan orang lain untuk melakukan hal yang sama dengan menggunakan
protokol yang akan digunakan di atas fisik tanpa perlu melakukan penambahan
jaringan fisik.
Server esx juga mendukung virtualisasi sesuai dengan standar yang vlans vlan
implementations dari pedagang lain.
Sebuah mesin yang dapat digunakan satu atau lebih konfigurasi
dengan ethernet adapter.
Masing-masing alamat ip yang telah kita lakukan. Sebagai hasilnya, mesin dengan
sifat fisik yang sama seperti jaringan mesin dari virtual. Dengan conceptsin
vmware jaringan itu, membuat jaringan dengan fungsi fisik dengan jaringan ini
tidak mungkin. Ini
merupakan pedoman untuk pengguna yang menginginkan infrastruktur vmware 3
pemahaman yang jelas tentang desain dasar dari kemampuan jaringan prasarana
vmware 3 dalam merancang dan penempatan dalam cara yang mempengaruhi datacenter
itu.
3.
Perangkat yang Membangun Jaringan Virtual
a. Virtual
Switch
switch
fisik, sebuah tombol yang memunginkan
kita untuk terhubung dengan komponen jaringan lainnya secara bersama. Virtual
switch yang dibuat oleh software VMware Workstation, dibutuhkan sebanyak
Sembilan switch. Kita dapat menghubungkan satu atau lebih mesin virtual ke
switch.
Secara
default, beberapa switch dan jaringan yang terkait menggunakan nama konfigurasi
khusus :
Bridge network menggunakan
VMnet0
Jaringan
host-only menggunakan VMnet1
Jaringan NAT
menggunakan VMnet8
Cara menghubungkan mesin virtual ke switch yaitu dalam mesin editor ada pengaturan
editor, pilih adapter jaringan virtual untuk menghubungkan, kemudian
konfigurasi adapter untuk menggunakan jaringan virtual yang diinginkan.
b. Bridge
Bridge
memungkinkan kita untuk menghubungkan mesin virtual ke LAN yang digunakan oleh
host computer kita. Ini akan menghubungkan jaringan adapter didalam mesin
virtual kita ke adapter Ethernet fisik didalam host computer.
Bridge
dipasang selama instalasi VMware Workstation ( pada host linux, kita harus
memilih untuk membuat jaringan bridge yang tersedia untuk mesin virtual). Bila
membuat mesin virtual baru menggunakan jaringan bridge, bridge sudah diatur
secara otomatis.
c. Host
Virtual Adapter
Host virtual adapter adalah adapter Ethernet virtual
yang muncul untuk system operasi host kita sebagai VMware Ethernet adapter
virtual pada host windows dan sebagai antarmuka host-only pada host linux. Host
virtual adapter memungkinkan kita untuk berkomunikasi antar host computer dan
mesin virtual pada host computer. Host virtual adapter digunakan dalam
host-only dan konfigurasi NAT.
Host virtual adapter tidak terhubung ke jaringan
eksternal kecuali jika kita mengatur perangkat lunak khusus pada host computer
- proxy server, misalnya untuk menghubungkan adapter host-only ke adapter
jaringan fisik. Perangkat lunak yang menciptakan host virtual adapter diinstal
ketika kita menginstal VMware Workstation (pada host linux, kita harus pilih
memnuat host-only jaringan yang tersedia untuk mesin virtual). Host virtual
adapter kemudian dibuat secara otomatis ketika kita boot host computer.
d. NAT Device
NAT (network address translation) merupakan perangkat yang
memungkinkan kita untuk menghubungkan mesin virtual ke jaringan eksternal
ketika kita hanya memiliki satu alamat IP jaringan pada jaringan fisik, dan
alamat yang digunakan oleh host komputer. Kita bisa menggunakan NAT untuk menghubungkan
mesin virtual ke Internet melalui koneksi dial-up pada host komputer, melalui
adapter Ethernet host komputer, atau melalui adapter Ethernet nirkabel. NAT
juga berguna ketika kita harus terhubung ke jaringan non-Ethernet, seperti
Token Ring atau ATM.
Perangkat NAT sudah diatur secara otomatis ketika kita
menginstal VMware Workstation. (Pada host Linux, kita harus memilih untuk
membuat NAT yang tersedia untuk mesin virtual).
e. DHCP Server
DHCP
(host protokol konfigurasi dinamis) server menyediakan alamat jaringan IP untuk
mesin virtual dalam konfigurasi yang tidak dijembatani ke jaringan eksternal.
misalnya, host-only dan konfigurasi NAT.
f. Network
Adapter
Suatu
adapter jaringan virtual diatur untuk mesin virtual saat kita membuatnya dengan
Mesin Virtual Wizard baru menggunakan berbagai jenis jaringan.
4.
Komponen
VMWare Infrastruktur Networking
3 komponen jaringan yang menyusun
sebuah rancangan jaringan modular untuk menggunakan ruang gerak yang maksimal
.Komponen kunci virtual yang disediakan oleh jaringan infrastruktur virtual 3 ethernet
yang virtual adapters , mesin virtual yang digunakan oleh individu , dan tombol
virtual , yang menghubungkan mesin virtual untuk satu sama lain dan berhubungan
baik dan mesin virtual server esx pelayanan yang nyaman untuk jaringan
eksternal , seperti yang ditunjukkan pada gambar 2. Bagian yang telah
mengikuti masing-masing dari semua komponen tersebut .
Vmware virtual center menyediakan
alat untuk membangun dan memelihara infrastruktur jaringan virtual anda,
seperti terlihat pada gambar 5. Anda dapat menggunakan virtual center untuk
menambahkan, hapus, mengubah dan switch untuk mengatur virtual dan pelabuhan
VLAN dan bekerja sama dengan kelompok. Anda dapat menggunakan fitur virtual center
peran untuk menetapkan izin membutuhkan administrator jaringan untuk mengelola
jaringan maya.
Wednesday, June 3, 2015
Virtualisasi Data Cente
Pengertian Virtualisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, virtual berarti (secara) nyata, sedangkan akhiran –isasi menyatakan makna melakukan, proses, usaha, atau kegiatan. Berarti virtualisasi adalah proses menyatakan atau membuat sesuatu menjadi nyata. Sedangkan dalam ilmu komputer, virtualisasi bisa diartikan sebagai pembuatan suatu bentuk simulasi dari sesuatu yang asalnya bersifat fisik, misalnya sistem operasi, perangkat penyimpanan data atau sumber daya jaringan. Definisi
lainnya adalah "sebuah teknik untuk menyembunyikan karakteristik fisik dari sumber daya komputer dari bagaimana cara sistem lain, aplikasi atau pengguna berinteraksi dengan sumber daya tersebut. Hal ini termasuk membuat sebuah sumber daya tunggal (seperti server, sebuah sistem operasi, sebuah aplikasi, atau peralatan penyimpanan terlihat berfungsi sebagai beberapa sumber daya logikal; atau dapat juga termasuk definisi untuk membuat beberapa sumber daya fisik (seperti beberapa peralatan penyimpanan atau server) terlihat sebagai satu sumber daya logikal.” Pengertian Data Center Pusat data atau yang lebih dikenal Data Center adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk menempatkan sistem komputer dan komponen-komponen terkaitnya, seperti sistem telekomunikasi dan penyimpanan data. Fasilitas ini biasanya mencakup juga catu daya redundan atau cadangan, koneksi komunikasi data redundan, pengontrol lingkungan (mis. AC, ventilasi), pencegah bahaya kebakaran, serta piranti keamanan fisik. Salah satu penempatan server untuk website atau database.
Data Center merupakan fasilitas yang digunakan untuk penempatan beberapa kumpulan server atau sistem komputer dan sistem penyimpanan data (storage) yang dikondisikan dengan pengaturan catudaya, pengatur udara, pencegah bahaya kebakaran dan biasanya dilengkapi pula dengan sistem pengamanan fisik. Pengertian Virtualisasi Data Center Virtualisasi data center adalah melakukan konsolidasi dan melakukan pengurangan jumlah server dalam bentuk fisik, caranya dengan menciptakan mesin virtual dalam jumlah banyak yang ditempatkan di beberapa host fisik, menggunakan storage dan jaringan.
Kelebihan dan Kekurangan Virtualisasi Data Center
Keuntungan
Virtualisasi telah menjadi istilah trend dalam beberapa tahun terakhir di sejumlah kalangan yang bergelut dengan infrastruktur data center. Dengan menerapkan konsep ini, pemilik data center akan
mengambil keuntungan dari berkurangnya beban biaya untuk pembangunan fasilitas gedung, power supply, sistem pendingin ruangan, penyederhanaan administrasi dan pemeliharaan. Namun pendapat pribadi, tidak semua sistem dapat di virtualisasikan. Mungkin sebuah database server dengan beban berat untuk menghandle sekian transaksi per detiknya, memasukkannya ke dalam suatu lingkungan virtual akan menjadi sangat beresiko, terutama menyangkut performansinya.
Dibalik itu semua, penerapan virtualisasi akan sangat menguntungkan bagi pemiliki data center, berikut beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan implementasi virtualisasi di lingkungan data center:
1. Berkurangnya Biaya (cost)
Dengan menggabungkan beberapa aplikasi yang asalnya dari beberapa server menjadi satu box yang terintegrasi akan menghemat beberapa sumber daya, seperti :
Space (ruangan) data center, akan mengurangi jumlah biaya untuk pembangunan gedung data center.
Berkurangnya jumlah hardware (server), akan mengurangi pemakaian power supply dan juga sistem pendingin udara karena heat (panas) yang diproduksi dari operasional server berkurang. Dengan penghematan yang terjadi seperti disebutkan diatas, akan menyebabkan biaya secara keseluruhan operasional data center akan berkurang sehigga dapat digunakan untuk keperluan lain di
perusahaan.
2. Mengurangi Ketergantungan pada satu vendor
Dengan virtualisasi, abstraksi antara hadware dan software (perangka lunak) akan menjadi lebih transparan, dimana aplikasi yang berjalan diatasnya tidak lagi peduli dengan hardware yang dipakai (di layer bawahnya). Dengan demikian keterkaitan antara aplikasi (software) untuk menggunakan hardware tertentu saja bisa diminimalisir. Dengan demikian data center owner akan lebih flexible
dalam menentukan hardware (server) yang akan digunakan di data center-nya.
3. Re-deploy Sistem (Aplikasi) Akan semakin Cepat
Memindahkan suatu sistem (aplikasi) dari satu perangkat ke perangkat lain akan menjadi lebih ber’keringat’ jika dilakukan dengan hardware terpisah. Harus ada sistem backup/restore yang diimplementasikan pada mesin lama dan mesin baru. Dengan adanya virtualisasi memindahkan snapshot dari suatu instance ke instance lain akan lebih cepat lagi. Tentu ini dilakukan dalam satu sistem Virtual machine.
4. Proses Recovery yang Lebih Baik
Proses disaster recovery akan menjadi lebih cepat dilakukan sepanjang snapshot dari suatu virtual machine telah tersedia berkat sistem backup yang telah berjalan. Dengan memiliki snapshot yang upto-date, memindahkan ke suatu lingkungan baru akan menjadi lebih mudah dan cepat.
5. Lingkungan Testing yang Baik
Virtualisasi merupakan lingkungan yang baik untuk melakukan testing sistem aplikasi yang baru, dimana sistem lama masih tetap berjalan. Pada saat testing telah dilakukan dengan sukses, maka memindahkan ke lingkungan operasional akan menjadi lebih mudah. Penggunaan virtual machine di data center akan menghemat resource perusahaan dan menjadikan pekerjaan system administrator
menjadi lebih simpel.
Kelemahan
1. Satu Pusat Masalah.
Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan semua telur didalam 1 keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan fasilitas backup secara otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail over/clustering
2. Spesifikasi Hardware.
Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk menjalankan server induk dan mesin virtual didalamnya
3. Satu Pusat Serangan.
Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server- server virtual dengan cara menggunakan informasi yang ada pada server induk.
Infrastruktur Virtual Menggunakan VMware® vSphere®
VMWare merupakan salah software virtualisasi yang masih mempin di bidangnya saat ini. Dengan seiringnnya kemajuan teknologi dan kebutuhan banyaknya informasi ataupun tempat penyimpanan data yang aman, maka dengan pelatihan implementasi dan administrasi VMWare ini bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan Anda, baik di perusahaan maupun instansi.
Memilih platform virtualisasi yang tepat untuk membangun Data Center Vitual, private maupun cloud infrastructure internal, adalah sesuatu yang sangat penting. Suatu sistem infrastruktur virtualisasi yang meliputi virtualisasi, manajemen, optimisasi sumber daya, ketersediaan aplikasi dan kemampuan otomasi operasional TI. VMware vSphere membentuk sistem virtualisasi diatas fisik hardware dan kumpulan sumber daya TI untuk data center, serta meliputi komponen :
VMware® ESXi : Platform virtualisasi untuk vSphere.
VMware® vCenter® Server™ : Perangkat bantu untuk melakukan manajemen virtualisasi, konfigurasi, provisi sumber daya TI.
VMware® vSphere® Client™ : Antar muka untuk membolehkan pengguna melakukan konfigurasi secara remote terhadap vCenter® Server atau ESXi dari PC bersistem operasi Microsoft® Windows®.
VMware® vSphere® VMFS : Sistem file yang memiliki kinerja tinggi, digunakan untuk mesin-mesin virtual pada ESXi.
VMware® vSphere®
Virtual Symmetric Multiprocessing : Fasilitas yang memungkinkan suatu mesin virtual dapat menggunakan lebih dari satu prosesor fisik secara simultan. vSphere® juga menyediakan beberapa fungsionalitas sebagai berikut :
Manajemen sumber daya (menggunakan vSphere® Distributed Resource Scheduler).
Ketersediaan (menggunakan vSphere® High Availability).
Proteksi data (menggunakan VMware® Consolidated Backup and VMware® Data Recovery)
Pada pembahasan teknis berikut ini, akan diulas secara mendalam, konsep-konsep inti virtualisasi dan produk VMware® vSphere®. Infrastruktur Fisik
Pada infrastruktur fisik, operating system dan software berjalan diatas
komputer atau server fisik. Beberapa tantangan baru meningkat pada saat
menjalankan sejumlah besar server-server fisik di data center, antara lain :
- Model infrastruktur fisik sudah dirasakan tidak fleksibel dan tidak
efisien.
- Perencanaan dan biaya infrastruktur seperti luasan server, luasan
rak server, daya listrik, sistem pendinginan, sistem perkabelan dan
provisi server merupakan masalah yang dihadapi staff TI.
- Umumnya terdapat hubungan antara komputer atau fisik server
dengan software yang berjalan diatasnya. Pada saat utilitas
penggunaan server hanya 5-10%, maka perbandingan pemakaian
sumber daya menjadi 1:1, sehingga biaya untuk luasan server, daya
listrik, sistem pendinginan menjadi sangat tinggi.
- Implementasi server-server fisik merupakan proses yang memakan
waktu. Pada lingkungan fisik, waktu yang ada digunakan untuk
proses pengadaan hardware, penempatan server pada data center,
instalasi operating system dan instalasi serta konfigurasi aplikasi yang
akan dijalankan. Selain itu terdapat aktivitas berupa konfigurasi aturan
firewall, konfigurasi port pada switch dan konfigurasi storage. Semua
aktivitas tersebut membutuhkan waktu dalam hitungan pekan.
Infrastruktur Virtual
Teknologi virtualisasi memungkinkan penambahan beban kerja
komputasi pada server tunggal dengan proses konsolidasi lingkungan dan
sumber daya komputasi. Kelebihan dari konsolidasi tersebut adalah
masing-masing mesin virtual dapat menggunakan sumber daya
penyimpanan redundant dan konektivitas jaringan tanpa penambahan
biaya penyimpanan dan kompleksitas perkabelan jaringan yang sebelumnya
digunakan pada infrastruktur fisik.
Gambar 2. Infrastruktur Virtual dengan tipe storage yang bervariasi
Masing-masing mesin virtual dihubungkan dengan konektivitas yang
bersifat redundant sebagai hasil dari setiap host yang memiliki konektivitas
yang bersifat redundant. Rasio atau perbandingan antara jumlah host atau
mesin virtual dengan jumlah sumber daya, yaitu 1:1 untuk infrastruktur
fisik, meningkat menjadi 6:1 untuk infrastruktur virtual (seperti terlihat pada
gambar 1) menjadi 30:1 untuk infrastruktur virtual (pencapaian jumlah mesin
virtual yang berhasil dibuat untuk penggunaan aplikasi normal).
Peningkatan rasio yang signifikan tersebut ditengarai dapat meningkatkan
penghematan biaya dan penurunan kompleksitas perkabelan. Infrastruktur
virtual diyakini dapat mengurangi jumlah luasan data center yang digunakan,
jumlah penggunaan tempat rak server, daya listrik, sistem pendinginan,
perkabelan jaringan, media penyimpanan serta beberapa komponen jaringan
komputer dengan pengurangan jumlah mesin-mesin fisik.
Penggunaan teknologi virtualisasi juga dapat mengubah cara deployment
server-server yang akan digunakan. Staff Departemen TI tidak perlu
menunggu pengadaan hardware atau instalasi perkabelan (jaringan dan
daya listrik), seperti pada infrastruktur fisik. Deployment mesin virtual
dapat dilakukan dengan menggunakan antar muka grafis yang mudah,
sehingga deployment mesin virtual dapat dilakukan dalam hitungan menit,
berbeda halnya dengan deployment mesin fisik.
Secara manajemen penggunaan sumber daya TI, pengaturan mesin-mesin
virtual yang berjalan diatas host, dilakukan secara terpusat, menggunakan
perangkat bantu vCenter® Management Server. Perangkat bantu tersebut
dapat diinstalasikan pada salah satu mesin virtual, atau juga dapat
diinstalasikan pada hardware fisik yang spesifikasinya lebih rendah daripada
host untuk mesin-mesin virtual. Gambar 2 memperlihatkan manajemen
sumber daya yang dilakukan secara terpusat menggunakan vCenter®
Management Server.
Gambar 3. Manajemen sumber daya terpusat untuk pengaturan
arsitektur virtual.
Arsitektur Fisik vs Arsitektur Virtual
Beberapa perbedaan antara arsitektur fisik dengan arsitektur virtual
berdasarkan aspek-aspek seperti kemudahan pemindahan atau duplikasi,
penggunaan komponen sumber daya, siklus pemanfaatan sumber daya untuk
aplikasi, kemudahan peningkatan spesifikasi sumber daya, dapat kita lihat
sebagai berikut :
Mesin Fisik Mesin Virtual
Staff Departemen TI memerlukan
usaha yang cukup besar untuk
memindahkan atau melakukan
duplikasi mesin fisik.
Staff Departemen TI dimudahkan dalam usaha
memindahkan atau melakukan duplikasi mesin
virtual, dengan cara :
- Proses enkapsulasi mesin virtual kedalam
berkas-berkas.
- Tidak tergantung pada perangkat keras
server secara fisik.
Mesin fisik terikat pada
Komponen-komponen sumber daya
secara spesifik.
Mesin virtual tidak terikat
pada komponen-komponen sumber daya
secara spesifik, dengan cara :
- Adanya proses isolasi antara satu mesin
virtual dengan mesin virtual lainnya.
- Adanya proses insulasi
terhadap perubahan perangkat keras.
Mesin fisik seringkali
memiliki siklus pemanfaatan
sumber daya untuk aplikasi yang
relatif lebih singkat.
Mesin virtual memiliki kemampuan
untuk menyediakan siklus pemanfaatan sumber
daya yang lebih lama, bahkan mesin virtual dapat
digunakan sebagai sumber daya bagi legacy
applications.
Mesin fisik memerlukan
penanganan secara fisik dan
personal untuk peningkatan
spesifikasi sumber daya (processor,
memory, hardisk, storage).
Mesin virtual memungkinkan proses konsolidasi
sumber daya (processor, memory, hardiskk
storage), sehingga tidak memerlukan
penanganan secara fisik dan personal untuk
peningkatan spesifikasi sumber daya.
Pada mesin server fisik, instalasi sistem operasi seperti Microsoft®
Windows®, Linux dan lainnya dilakukan langsung diatas hardware.
Pendekatan instalasi langsung tersebut memerlukan driver untuk perangkat
keras spesifik. Pada saat terjadi peningkatan spesifikasi hardware fisik
dengan perangkat yang baru, maka diperlukan driver perangkat keras yang
baru saja dipasang. Proses peningkatan spesifikasi hardware juga
memerlukan penanganan technical support.
Mesin virtual adalah 100% software, yang tidak lebih dari
sekumpulan file. Kumpulan file ini termasuk file-file yang disebut virtual
disk, menggantikan media penyimpanan hardisk. Semua file untuk sebuah
mesin virtual diletakkan pada satu direktori yang distandarisasi dengan device
driver, sehingga hardware upgrade dapat dilakukan tanpa mengubah mesin
virtual.
Sekumpulan mesin virtual terisolasi antara satu mesin virtual dengan
mesin virtual lainnya, sehingga pada satu host yang sama, dapat dijalankan
server database dan server e-mail tanpa terganggu konflik ketergantungan
software dan konflik peningkatan kinerja server. Fleksibilitas mesin virtual
berupa sekumpulan file memungkinkan seluruh mesin virtual dipindahkan ke
server baru pada saat terjadinya peningkatan kapasitas hardware. Kemudahan
tersebut membuat proses perencanaan pemulihan bencana dan proses testing
menjadi lebih mudah.
Hypervisor
Pengelola virtualisasi biasa disebut sebagai hypervisor, merupakan jenis
piranti lunak yang menciptakan mesin virtual yang beroperasi secara terpisah dari
satu sama lain (terisolasi) pada satu piranti. Dengan kata lain, hypervisor yang
memungkinkan sistem operasi yang berbeda untuk dijalankan secara terpisah dari
satu sama lain meskipun masing-masing sistem ini menggunakan daya komputasi
dan kemampuan penyimpanan pada komputer yang sama. Dalam
perkembangannya hypervisor dibagi dalam 2 jenis yang berbeda yaitu:
1. Hypervisor jenis 1
Hypervisor jenis 1 disebut dengan hypervisor native/bare metal, yaitu
hypervisor yang dapat langsung di install pada piranti keras server yang
kosong (bare metal) yang belum berisi sistem operasi apapun. Artinya
hypervisor ini telah menjadi satu paket dengan sistem operasi.
2. Hypervisor jenis 2
Hypervisor jenis 2 disebut dengan hypervisor host/desktop, yaitu
hypervisor yang berjalan diatas sistem operasi sehingga membutuhkan
sistem operasi untuk dapat menjalankan hypervisor tersebut.
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Dapatkan kecepatan terik Gigabit Ethernet dengan D-Link DGS-1024D, Switch 24-Port Gigabit yang memberikan kekuatan, kinerja, dan keha...
-
Motherboard Terbaru MSI Khusus Untuk Gamers Ada gebrakan baru yang dilakukan oleh MSI di tahun 2014 ini. Gebrakan ini dilakukan untuk teru...
-
A. TUJUAN 1. Dengan mengikutiperkuliahaninimahasiswadiharapkanmampumengenal BIOS dalamsetiap PC. 2. Dapatmengetahuifung...