LAPORAN
PEMELIHARAAN
PERANGKAT KOMPUTER
“REPAIR WINDOWS XP”
OLEH
:
NAMA
: MIFTAHUL ILMII
NIM
: 1202221
A. Tujuan
1. Dengan
mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mengenali kerusakan-kerusakan
pada sistem operasi Windows.
2.
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi
pada Windows melalui fasilitas Windows Recovery Console.
3.
Mahasiswa dapat memperbaiki kerusakan Windows melalui fasilitas Repair Install.
B. Alat dan
Bahan
1. Komputer multimedia.
2. Software Sistem Operasi Windows XP.
C. Materi
Teoritis
Microsoft
Windows atau lebih dikenal dengan sebutan Windows adalah keluarga sistem
operasi komputer pribadi yang dikembangkan oleh Microsoft yang menggunakan
antarmuka dengan pengguna berbasis grafik (graphical user interface).
Sistem
operasi Windows telah berevolusi dari MS-DOS, sebuah system operasi yang
berbasis modus teks dan command-line. Windows versi pertama, Windows Graphic
Environment 1.0 pertama kali diperkenalkan pada 10 November 1983, tetapi baru
keluar pasar pada bulan November tahun 1985 yang dibuat untuk memenuhi
kebutuhan komputer dengan tampilan bergambar. Windows 1.0 merupakan perangkat
lunak 16-bit tambahan (bukan merupakan sistem operasi) yang berjalan di atas
MS-DOS (dan beberapa varian dari MS-DOS), sehingga ia tidak akan dapat berjalan
tanpa adanya sistem operasi DOS. Versi 2.x, versi 3.x juga sama. Beberapa versi
terakhir dari Windows (dimulai dari versi 4.0 dan Windows NT 3.1) merupakan
sistem operasi mandiri yang tidak lagi bergantung kepada sistem operasi MS-DOS.
Microsoft Windows kemudian bisa berkembang dan dapat menguasai penggunaan
sistem operasi hingga mencapai 90%.
Dimulai
dari DosShell for DOS 6 buatan Microsoft dan inginnya Microsoft bersaing
terhadap larisnya penjualan Apple Macintosh yang menggunakan GUI, Microsoft
menciptakan Windows 1.0. Nama ini berasal dari kelatahan karyawan Microsoft
yang menyebut nama aplikasi tersebut sebagai Program Windows (Jendela Program).
Windows versi 2 adalah versi Windows pertama yang bisa diinstal program. Satu-satunya
program yang bisa ditambahkan adalah Microsoft Word versi 1. Windows versi 3
menjanjikan aplikasi tambahan yang lebih banyak, kelengkapan penggunaan,
kecantikan user interface atau antarmuka dan mudahnya konfigurasi. Windows
versi 3.1 adalah versi Windows yang bisa mengoptimalisasi penggunaannya pada
prosesor 32-bit Intel 80386 ke atas. Windows versi 3.11 adalah versi Windows
terakhir sebelum era Start Menu. Windows 3.11 pun adalah versi Windows pertama
yang mendukung networking/jaringan. Versi Hibrida dapat dijalankan tanpa
MS-DOS. Versi Hibrida tersebut menginstalasi dirinya sendiri dengan DOS 7.
Tidak seperti Windows versi 16-bit yang merupakan shell yang harus diinstalasi
melalui DOS terlebih dahulu. Aplikasinya pun berbeda. Meskipun Windows 9X dapat
menjalankan aplikasi Windows 16-bit, namun Windows 9X memiliki grade aplikasi
sendiri - X86-32, Windows 9X sangat terkenal dengan BSOD (Blue Screen of
Death).
Windows Recovery Console
Windows
Recovery Console (atau cukup disebut
sebagai Recovery Console saja) adalah sebuah fitur yang terdapat
di dalam sistem operasi Microsoft Windows 2000, Windows XP, dan Windows Server
2003 (jajaran keluarga sistem operasi Windows NT 5.x). Fitur ini menyediakan
lingkungan terbatas bagi administrator untuk melakukan beberapa tugas dengan
menggunakan antarmuka command-line. Fungsi utamanya adalah untuk
mengizinkan bagi administrator untuk memulihkan komputer workstation/server
dari situasi di mana Windows tidak dapat menyelesaikan proses booting
hingga selesai masuk ke modus grafis.
Windows
Recovery Console dapat digunakan dalam dua cara, yakni sebagai berikut:
• Dari CD-ROM instalasi sistem operasi Windows NT 5.x.
• Dengan menginstalasikannya ke dalam sistem operasi yang berjalan, yang
kemudian dapat dipilih dengan menggunakan NTLDR.
Windows
Recovery Console selalu tersedia di dalam CD-ROM instalasi sistem operasi
Windows NT 5.x. Untuk menjalankannya, seorang administrator dapat melakukan
booting dari CD-ROM sebagai prioritas utamanya, bukan dari hard disk, sebagaimana
biasanya. Dari utilitas instalasi sistem operasi (Windows Setup), pengguna
Windows 2000 harus memilih dua pilihan menu, yakni ("To repair a Windows 2000 installation,
press R." dan "To repair a Windows 2000 installation by using
recovery console, press C."). Sementara itu,
Windows XP dan Windows Server 2003 hanya memilih satu pilihan saja ("To
repair a Windows XP installation using recovery console, press R.").
Recovery
Console juga dapat dikonfigurasikan sebagai sebuah opsi di dalam menu yang muncul
pada saat booting yang dibuat oleh NTLDR. Hal ini tidaklah muncul secara
default, ketika sistem operasi pertama kali diinstalasikan. Akan tetapi,
administrator haruslah menginstalasikannya secara manual dengan menggunakan
perintah <cd-rom>:\i386\winnt32.exe /cmdcons, yang
kemudian akan menginstalasikan Windows Recovery Console ke dalam menu NTLDR,
yang dapat dipilih pada saat proses booting komputer berikutnya.
Tentu saja,
instalasi ini mengharuskan sistem tidak rusak dengan kerusakan yang parah (seperti
halnya kerusakan bad sector atau master boot record), sehingga
menghalangi NTLDR untuk bekerja.
Recovery
console hanya menawarkan interpreter command line sederhana. Meski beberapa
perintah yang tersedia sangatlah mirip dengan perintah-perintah yang tersedia
di dalam command prompt milik Windows NT, seperti halnya attrib,
copy, cd, del, dan lain-lain, perintah-perintah tersebut tidaklah identik.
Perintah-perintah dalam command prompt milik Windows NT merupakan program
Win32, yang sama sekali tidak bisa dijalankan di dalam lingkungan kerja Windows
Recovery Console, di mana subsistem Win32 tidak disertakan olehnya.
Dari Recovery console, seorang Administrator dapat melakukan hal-hal
berikut:
a. Membuat dan menghapus direktori.
b. Membuat, menghapus, atau mengubah nama berkas.
c. Mengaktifkan dan menonaktifkan Windows Service
(yang kemudianmemodifikasi service control database di dalam Windows Registry) registryuntuk
selanjutnya akan memiliki pengaruh saat sistem dinyalakan kembali dikemudian
waktu.
d. Menulis sebuah Master Boot Record ke sebuah
disk, dengan menggunakanperintah fixmbr.
e. Menulis sebuah Volume Boot Record ke sebuah
volume/partisi, denganmenggunakan perintah fixboot.
f. Melakukan pemformatan sebuah volume/partisi.
g. Melakukan ekspansi beberapa format berkas
kompresi data|terkompresi yangdisimpan di dalam CD-ROM instalasi Windows.
h. Melakukan
pemindaian terhadap hard disk, dengan menggunakan CHKDSKuntuk mencari apakah ada kerusakan di dalam hard disk atau
berkas,khususnya berkas-berkas yang dibutuhkan oleh sistem operasi.
Akses
terhadap sistem berkas di dalam recovery console secara defaultsangatlah
terbatas. Seorang administrator yang menggunakan recovery consolehanya
memiliki akses hanya baca (read-only) ke semua volume/partisi
kecualivolume yang digunakan untuk proses booting, di mana Windows berada
didalamnya (boot volume). Bahkan, untuk boot volume pun terbatas
pada direktoriakar dan direktori di mana Windows berada (\WINNT\ atau \WINDOWS). Disketfloppy juga tidak bisa diakses. Hal ini bisa diubah
dengan mengubah kebijakankeamanan Windows dengan menggunakan Security Policies
Editor(%systemroot%\system32\secpol.msc) untuk
mengizinkan akses baca/tulis kesemua sistem berkas, termasuk juga mengizinkan
untuk menyalinnya dari mediayang dapat dilepas, semacam floppy disk.
D. Langkah
Kerja
Berikut
adalah beberapa permasalahan yang sering ditemukan pada system operasi
Microsoft Windows :
1. NTLDR atau NTDETECT.COM tak ditemukan (NTLDR orNTDETECT.COM Not Found)
Jika Anda
mendapati error bahwa NTLDR, ini disebabkan adanya beberapa fileyang dibutuhkan
tak ditemukan saat proses booting berlangsung, caramengatasinya adalah sebagai
berikut :
a.
Untuk partisi tipe
FAT
Silakan Anda melakukan booting dari disket
Win98 Anda dan salinlah fileNTLDR atau NTDETECT.COMdari direktori i386 ke drive
induk/akar (root) C:\
b.
Untuk partisi tipe
NTFS
1. Masukkan
CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
2. Pada
saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
3. Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi
Windows yang ingindiperbaiki yang sesuai.
4. Biasanya #1.
5. Masukkan password administrator jika diperlukan.
6. Masukkan perintah berikut, dimana X: adalah
alamat drive dari CDROM Anda (Sesuaikan!).
7. Tulis: COPY X:\i386\NTLDR C\:.
8. Tulis: COPY X:\i386\NTDETECT.COM C:\.
9. Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT.
2. NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)
Jika Anda mendapati pesan error bahwa
“NTOSKRNL not found” /NTOSKRNL tak ditemukan, lakukan:
a. Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
b. Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
c. Tekan
angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaikiyang sesuai.
d. Biasanya #1.
e. Pindahlah ke drive CD Drive Anda berada.
f. Tulis: CD i386
g. Tulis: expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskrnl.exe
h. Jika Windows XP Anda terinstal di tempat lain,
maka ubahlah sesuaidengan lokasinya.
i. Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT
3. HAL.DLL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)
Jika Anda mendapatkan error berkenaan
dengan rusak atau hilangnya filehal.dll, ada kemungkinan file BOOT.INI
mengalami salah konfigurasi(misconfigured).
a. Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
b. Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
c. Tekan
angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaikiyang sesuai.
d. Biasanya #1
e. Tulis: bootcfg /list
Menampilkan isi/masukan pada file BOOT.INI saat ini
f. Tulis: bootcfg /rebuild
Memperbaiki konfigurasi dari file BOOT.INI
g. Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT
4. Direktori \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG rusak atau hilang
Jika Anda mendapatkan error dengan tulisan :
“Windows could not start because the
following files is missing or corrupt
\WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SYSTEM or
\WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SOFTWARE”
Cara memperbaikinya adalah sebagai berikut :
a. Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
b. Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
c. Tekan
angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaikiyang sesuai.
d. Biasanya #1.
e. Masukkan password administrator jika diperlukan.
f. Tulis: cd \windows\system32\config
g. Berikutnya tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:
h. Tulis: ren software software.rusak ATAU ren system system.rusak
i. Berikutnya lagi juga tergantung di bagian mana letak terjadinya
kerusakan:
j. Tulis: copy \windows\repair\system
k. Tulis: copy \windows\repair\software
l. Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT
5. Memperbaiki Instalasi Windows ( Repair Install )
Jika
Windows XP mengalami kerusakan (corrupted) dimana Anda tidakmempunyai sistem
operasi lain untuk booting, anda dapat melakukan perbaikaninstalasi (Repair
Install) secara keseluruhan yang akan menghasilkan windowssebagaimana setting
(pengaturan) yang awal. Cara melakukan repair sistemoperasi Windows adalah
sebagai beikut :
a. Pastikan
BIOS komputer di set agar urutan booting pertama kali adalahCDROM dan catat
Serial Number Windows XP.
b. Masukkan CD Intallasi Windows XP, kemudian restart (reboot) komputer.
c. Ketika
muncul tulisan “Press any key to boot from CD“, tekan sembarangtombol di
keyboard.
d. Windows
Setup akan melanjutkan dengan me-load file-file yang diperlukandari CD.
e. Setelah
itu akan tampil “Welcome to Setup“, maka tekan ENTER (pilihanpertama).
f. Setelah itu akan tampil Windows XP Licensing Agreement“
g. Tekan tombol F8 ( I Agree ) untuk melanjutkan
h. Windows Setup akan mencari apakah sudah ada Installasi Windows XP.
i. Jika
sudah ada Installasi Windows XP, maka akan ditampilkan dalamdaftar. Jika
tidak ada, maka tidak akan bisa me-repair InstallasiWindows XP ( harus install
ulang) Jangan diteruskan jika belum tahu.
j. Setelah
ditemukan, maka dipilih (select) Windows XP yang di inginkan dantekan tombol R
untuk me-repair Installasi windows XP tersebut.
k. Kemudian
akan muncul tampilan seperti gambar :
l. Tunggu sampai selesai sampai komputer minta restart.
m. Setelah
restart, dan muncul menu Press any key to boot from CD makajangan tekan
tombol apapun. Akan Muncul tampilan sbb:
n. proses selanjutnya
:
o. Selanjutnya akan muncul, dan Klik Next
:
p. Pilih
bahasa Indonesia :
q. Masukkan
Product Key :
r. Tunggu
Proses selanjutnya sampai selesai :
s. Proses Reparasi selesai :
t. Tampilan awal Windows XP yang direparasi :
E.
Kesimpulan
1.
Sebelum
menginstal Windows, booting harus diatur terlebih dahulu supaya computer
langsung booting dan membaca file windows yang akan kit install.
2.
Repair
windows xp hamper sama langkahnya dengan instalasi windows
3.
Bedanya dengan
instalasi windows adalah pada repair ini kita memperbaiki windows yang telah
rusak, sedangkan instalasi adalah bagaimana kita memasukkan data ulang ke dalam
computer
4.
Dalam merepair
windows kita butuh kesabaran dalam menunggu setiap proses yang dikerjakan.
facebook https://www.facebook.com/miftahul22
twitter https://twitter.com/ShinigamiDS
No comments:
Post a Comment